aswaja

aswaja

Translate

Saturday, 7 March 2015

SYARAT DALAM RUKUN SHALAT (MAZHAB SYAFI'I)

بسم الله الرحمن الرحيم

Niat dalam Shalat dibagi menjadi 3 macam:
1.       Shalat Fardhu, ada 3 macam syarat dalam shalat fardhu pada niat, yakni, niat melakukan, menta’yinkan dan niat fardhu.
2.       Shalat Sunnah yang berkaitan dengan waktu dan sebab, ada 2 syarat dalam shalat sunnah ini, yakni niat melakukan dan menta’yinkan.
3.       Shalat Sunnah Muthlaq, ada satu syarat dalam hal niat yaitu niat melakukan.
Rukun Shalat seluruhnya ada 13 perkara, yang dibagi menjadi 3 bagian, yakni, rukun Qalbiy, Rukun Qauliy dan rukun Fi’liy.
1.       Rukun Qalbiy adalah rukun yang dilakukan dengan hati, yakni Qasad (niat).
2.       Rukun Qauliy adalah rukun yang diucapkan dengan lisan, terdapat 5 rukun. yakni Takbiratul Ihram, Membaca Fatihah, Membaca Tasyahud, Membaca Shalawat kepada Nabi dan Mengucapkan salam.
3.       Rukun fi’liy adalah rukun yang dikerjakan dengan anggota badan, terdapat 7 rukun yakni, Berdiri, ruku’, I’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, duduk tahiyat akhir dan mengerjakan secara tertib.
Untuk selanjutnya dijelaskan rukun shalat secara terperinci mulai dari takbiratul ihram sampai tertib. Sebagaimana kita ketahui rukun shalat ada 13 perkara ada yang mengatakan 14 ada juga yang mengatakan 18.
Ulama yang mengatakan 13 adalah ulama yang tidak menyebutkan tumakninah (berhenti sejenak). Adapun Ulama yang menyatakan 14 adalah ulama yang menghitung tumakninah hanya satu, sedangkan ulama yang menyatakan 18 adalah ulama yang menghitung seluruh tumakninah dalam shalat.
Jika orang awam melihat maka akan mengatakan para ulama berselisih faham dalam hal ini, padahal sebenarnya tidak demikian, hal itu karena lemahnya ilmu orang awam yang tidak bias memahami pendapat para Ulama terdahulu.

Penjelasan rinci tentang rukun shalat:
1.       Niat
Niat secara bahasa adalah mengkasad dengan hati, adapun makna niat secara syar’I adalah mengkasad sesuatu yang disertai dengan pekerjaan. Dalam artian niat dilakukan secara bersamaan saat memulai shalat (takbiratul ihram).

Hal yang diwajibkan dalam niat adalah:
*         Qasad mengerjakan shalat
*         Menta’yinkan Shalat
*         Niat melakukan shalat fardhu
Hal yang disunatkan dalam Niat:
*         Idhafah kepada Allah (Menghadhirkan zihin, kita kerjakan karena Allah). Hal ini disunatkan untuk menjaga khilaf pendapat yang mewajibkan.
*         Menyebutkan tunai ataupun qadah’ (menyebutkan shalat yang kita kerjakan tunai atau qadha’).
*         Menyebutkan menghadap qiblat dan jumlah bilangan raka’at.
*         Melafadhkan niat sebelum melakukan niat
Syarat-syarat niat:
1)       Niat dalam hati
2)       Menyengaja dalam melaksanakan shalat
3)       Menyatakan fardhu
4)       Menentukan waktu
5)       Niat harus disertai dengan takbir
6)       Menyatakan imam pada shalat jum’at dan makmum dalam shalat berjama’ah
7)       Niat tidak dibolehkan berpindah sampai habis shalat

Dalil tentang Niat
  إنما الأعمال با النيات
2.       Berdiri
Syarat Berdiri adalah berdiri dengan tegak, dengan makna tulang punggung tegak.

3.       Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram adalah takbir yang pertama (takbir pembuka dalam shalat). Disinilah kita melakukan niat, yakni takbir pertama dilakukan bersamaan dengan niat shalat.

Lafadh takbir ditentukan dengan lafadh  أكبر ألله, tidak dibolehkan dengan lafadh  ألله أكبر  atau  كبير      ,ألله

Dalil tentang takbir adalah hadis dari mutafaqqun ‘alaih           إذا قمت إلى الصلاة فكبر

Saat melakukan takbir diwajibkan kita mendengar sendiri lafadh takbir yang kita ucapakan, hal ini dikarenakan seluruh rukun Qauliy diwajibkan kita membacanya sehingga kita sendiri bias mendengarkan bacaan tersebut.

Adapun hal yang disunatkan dalam takbir adalah:
*         ,,
*         Mengangkat dua telapak tangan dalam keadaan tebuka menghadap qiblat dan jari tangan jangan dijarangkan karena makruh hukumnya.
*         Saat melakukan takbir tangan diangkat sejajar dengan bahu dan ujung jari setinggi daun telinga dan ibu jari setentang dengan dua keutupong telinga.
*         Hal yang disunnahkan mengangkat tangan saat takbir adalah takbiratul ihram, saat ruku’ saat I’tidal dan saat berdiri dari tasyahud pertama (tahiyat awal).
Setelah takbiratul ihram, disunnahkan meletakkan tangan diantara dada dan pusat beserta tangan kanan diatas tangan kiri dan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.
                Dalil meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri adalah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Khuzaimah    صليت مع النبى صلى الله عليه و سلم فوضع يده اليمنى على يده اليسرىى تحت صدره  قال:
Dalam hal meletakkan tangan diantara dada dan pusat, tangan disunnahkan sedikit bergeser kekiri karena disana tempat hati. Adapun hikmah menggeserkan tangan ke kiri adalah untuk menjada hati dalam keadaan iman dan supaya aman dari bisikan syaitan.
                                                                Syarat Takbiratul Ihram:
1)       Memelihara kalimat takbir
2)       Memelihara ikrab (harkat)
3)       Memelihara Tasydid
4)       Memelihara tertib
5)       Mualat (beriringan)
6)       Takbiratul ihram dilakukan tatkala berdiri sudah sempurna
7)       Jangan ditambahkan waw ( و  ) sesudah huruf ha (ه  ) pada lafadh ألله
8)       Jangan ditambah alif (ا  ) sesudah ba (ب  ) pada lafadh أكبر
9)       Lafadh takbir haruslah dengan bahasa Arab
10)   Bunyi Lafadh takbir harus bisa didengar oleh orang yang bertakbir kalau tidak bias didengar maka takbirnya tidak sah


4.       Membaca Fatihah
Pembacaan Fatihah diwajibkan pada setiap rakaat, dan membaca basmalah, karena basmalah termasuk satu ayat kedalam surat Al-fatihah dalam mazhab Syafi’I, maka jumlah huruf dalam surat alfatihah termasuk tasydid adalah 156 huruf.
Adapun hal-hal yang disunatkan dalam fatihah adalah:
*         Makmum disunatkan mendengarkan bacaan imam.
*         Disunatkan mengucapkan Amin ( أمين) pada penghabisan surat Alfatihah dan boleh juga melebihkan  ربّ العالمين   bahkan lebih baik.
*         Disunatkan waqaf (berhenti) pada tiap-tiap ujung ayat.

Syarat membaca Fatihah:
1)       Memelihara kalimatnya
2)       Memelihara setiap hurufnya
3)       Memelihara tasydid
4)       Memelihara ikrab (harkat)
5)       Membaca fatihah dalam keadaan berdiri bagi orang yang tiada uzur dalam berdiri
6)       Mualat (beriringan)
7)       Tertib (teratur)
8)       Mengetahui bahwa fatihah yang dimulai dengan lafadh basmallah hingga akhir surat adalah fardu dalam shalat

5.       Ruku’
Hal-hal yang disunatkan dalam ruku’
*         Mensejajarkan punggung dan leher.
*         Mengucapkan سبحان ربّى العظيم و بحمده  sebanyak 3 kali

Syarat Ruku’:
1)       Sengaja dalam melakukannya
2)       Antara Pinggang dan tengkuk sejajar
3)       Berhenti sejenak

6.       I’tidal
Syarat I’tidal:
1)       Sengaja bangkit dari ruku’
2)       Berdiri betul tatkala membaca ربّنالك الحمد
3)       Tidak boleh lebih dari kadar membaca Fatihah
Hal yang disunatkan dalam I’tidal:
*         Membaca  سمع الله لمن حمده  diketika bangkit dari sujud
*         Membaca ربّنا لك الحمد ملء السموات و ملء الارض وملء ماشئت من شيئ بعد
*         Disunatkan membaca qunut subuh pada raka’at yang kedua pada saat I’tidal

7.       Sujud
Syarat-syarat sujud:
1)       Sengaja dalam melakukan sujud
2)       Dahi tidak boleh berlapik
3)       Dua lutut, dua telapak tangan dan dua perut jari kaki harus harus bersebtuhan dengan tempat shalat
4)       Meninggikan punggung dari kepala
5)       Dahinya harus bersentuhan dengan tempat sujud
6)       Memanjangkan batang leher
7)       Berhenti sejenak
Hal yang disunatkan dalam sujud:
*         Menempelkan hidung pada tempat sujud
*         Membaca   سبحان ربى الأعلى و بحمده  sebanyak 3 kali
*         Memperbanyak do’a yang telah warid

8.       Duduk antara dua sujud
Syarat-syarat duduk antara dua sujud:
1)       Sengaja bangkit dari sujud pertama
2)       Jangan bungkuk
3)       Berhenti sejenak
Hal yang disunatkan dalam duduk antara dua sujud:
*         Membaca  رب اغفرلى ...إلخ  
*         Duduk iftirasy dengan meletakkan telapak tangan diatas paha

9.       Duduk tahiyat akhir
Syarat-syarat Duduk tahiyat akhir:
1)       Sengaja duduk
2)       Duduk dengan tegak jangan bungkuk
3)       Berhenti sejenak
Hal yang disunatkan dalam duduk tahiyat akhir:
*         Disunatkan duduk tawaruk
*         Meletakkan dua telapak tangan diatas dua paha
*         Mengangkat jari telunjuk kanan saat membaca tasyahud paha hamzah ( إ  )    
*         Melihat kepada jari telunjuk kanan

10.    Tahiyat akhir
Syarat-syarat Tahiyat akhir:
1)       Memelihara segala kalimatnya
2)       Memelihara segala hurufnya
3)       Memelihara segala ikrabnya (harkatnya)
4)       Memelihara segala tasydidnya
5)       Mualat
6)       Tertib
7)       Membaca tahiyat tatkala duduk tawaruk bagi orang yang tidak uzur dalam duduk tawaruk.

11.    Shalawat
Syarat-syarat Shalawat:
1)       Memelihara segala kalimatnya
2)       Memelihara segala hurufnya
3)       Memelihara segala ikrabnya (harkatnya)
4)       Memelihara segala tasydidnya
5)       Mualat
6)       Tertib
7)       Membaca tatkala duduk

Hal yang disunatkan dalam shalawat:
*         Bershalawat kepada keluarga Nabi
*         Menyempurnakan shalawat

12.    Salam
Syarat-syarat Salam:
1)       Memelihara segala kalimatnya
2)       Memelihara segala ikrabnya (harkatnya)
3)       Memelihara segala tasydidnya
Hal yang disunatkan dalam salam:
*         Menyempurnakan salam
*         Salam yang ke dua
*         Niat keluar dari pada shalat
13.    Tertib
Tertib adalah mendahulukan yang dahulu dan mentakhirkan yang akhir.

REFERENSI
I'Anatut Thalibin
Masailul Muhtadin

No comments:

Post a Comment